Rutong.id-Sebagai kegiatan tahunan, momentum peringatan Hari Raja tiap tanggal 28 Februari kali ini terlihat beda. Jika dua tahun berturut-turut dirayakan dengan penuh semarak dan berbagai acara. Tahun ini Hari Raja dirayakan dengan sederhana, tetapi tetap menjaga substansi kegiatan dan tetap penuh hikmat.
Menjaga substansi kegiatan dengan tetap memupuk semangat jati diri Negeri Rutong melalui refleksi dan ajakan untuk kembali mengingat dan menjaga warisan leluhur. Sementara berhikmat sebagai respon terhadap keadaan negeri yang mengalami berbagai tantangan selama proses transisi kepemimpinan, baik di tingkat pusat maupun di daerah.
Momen puncak Hari Raja kali ini berlangsung sore hingga malam, berpusat di Baileo Negeri Somalopu Maririwai. Warga yang datang ikut larut dalam rangkaian acara yang dikemas menarik. Dalam sambutannya Raja Negeri Rutong, Reza Valdo Maspaitella menyampaikan dua hal pokok. Pertama, pentingnya memahami dampak efisiensi yang dilakukan oleh pemerintah, sebab kebijakan itu pasti berdampak sampai ke negeri. Sehingga kita harus pandai-pandai dan bijaksana menyikapi hal ini.
Hal penting lain yang disampaikan pada momen kali ini adalah, pentingnya keteladanan dalam hidup sehari-hari. “kita semua adalah pemimpin di lingkup masing-masing, dan tugas pemimpin adalah memberikan keteladanan,” demikian Raja menegaskan. “Keteladanan dari leluhur yang berhasil mewariskan kehidupan yang kita alami saat ini. Sehingga kita semua memiliki tanggung jawab yang sama mewariskan keteladanan bagi generasi masa depan,” lanjutnya.
Di beberapa pembicaraan sebelumnya Raja Rutong beberapa kali menyampaikan bahwa semangat keteladanan ini adalah kunci untuk perkembangan negeri, baik bagi perkembangan kelembagaan, pertumbuhan UMKM yang sudah dibina dan berhasil, termasuk dalam keluarga yang menjadi inti pembangunan kualitas generasi di Negeri Rutong.
Sebagai sebuah perayaan dan rasa syukur, Pemerintah Negeri bersama Raja tetap memberi apresiasi atas capaian yang diraih setahun ini, Raja dan Pemerintah Negeri memberikan penghargaan dan apresiasi kepada kader penggerak, juga kepada warga yang berhasil melakukan inovasi usaha skala negeri. Pemerintah negeri memberi apresiasi kepada Kader Balita, Lansia aktif, dan kepada Bina Keluarga Balita. Sementara Raja Rutong memberi Penghargaan Tanda Kehormatan kepada Tokoh Budaya, Tokoh Inovasi Baru, Tokoh Adat, Penggerak Pariwisata, Penggerak Ketahanan Keluarga, Tokoh Pendidikan, dan Tokoh Peduli Lingkungan.
Pemberian apresiasi dan penghargaan dari Pemerintah Negeri beserta Raja tidak lepas dari upaya menyebarkan semangat keteladanan kepada seluruh warga. Bahwa siapa pun memiliki tugas dan tanggung jawab memberikan keteladanan bagi diri, keluarga, dan lingkungan sekitar, sebagai warisan untuk masa depan.
Sebelum momen puncak, sejak pagi Raja Rutong juga telah melakukan dua rangkaian pertemuan. Diawali dengan dialog bersama Kepala Sekolah dan Dewan Guru SD Negeri Rutong. Dialog ini untuk membicarakan pentingnya penguatan sekolah sebagai basis membangun generasi Negeri Rutong. Kemudian dilanjut pertemuan dengan Saniri, Lembaga Adat, dan Soa. Membicarakan pentingnya penguatan adat sebagai jati diri, serta merespon momentum pergantian pimpinan, baik Gubernur Maluku maupun Walikota Ambon.
Momentum Hari Raja yang Hikmat dan Sederhana ini sangat penting sebagai sarana meneguhkan semangat menjelang agenda adat penting dan besar dalam waktu dekat. Agenda Muhibah Budaya berupa Pemanasan Gandong ke Rumahkay pertengahan Maret ini diharapkan terlaksana semarak dan sukses. Untuk itu Peringatan Hari Raja kali ini menjadi penting sebagai perekat bagi segenap anak negeri.***
Hikmat dan Sederhana: Rutong Merayakan Hari Raja
