Berita & Topik

PELATIHAN BAHASA INGGRIS

Rutong.id-Tim Pengabdian kepada Masyarakat Politekknik Negeri Ambon memberikan pelatihan bahasa Inggris khusus (English for Special Purposes), sebagai bagian dari Pelatihan Penggunaan Bahasa Inggris untuk Pariwisata (English for Tourism) bagi Pemuda, Pelaku UMKM dan Aparatur Pemerintah Negeri Rutong, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Sabtu (19/10/2024). Tim yang diketuai oleh Vascolino Pattipeilohy ini telah beberapa kali melakukan kunjungan dalam rangka melaksanakan problem indentification and need analysis untuk menemukan Pelatihan bahasa Inggris apa yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Rutong. Proses ini, kemudian, dilanjutkan dengan melakukan deep interview dengan perangkat desa, pelaku UMKM dan para pemuda.

Menurut Pattipeilohy, metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah mixed-method antara peer assistance dan simulation approach mendapat respons yang sangat positif dari para aparatur desa, para pelaku UMKM dan para pemuda.

“Gabungan metode peer assistance dan simulation approach untuk pengajaran bahasa Inggris sangatlah effektif, karena pengajar hanya sebagai fasilitator, para pesertalah yang berperan aktif. Mereka akan saling memberikan masukan yang membangun kepada peserta lainnya dan bersama-sama memutuskan simulasi apa yang harus ditampilkan sebagai hasil kerja tim”, ujar pengajar bahasa Inggris dan Senior English Speaking Guide ini.
Pattipeilohy menjelaskan bahwa dalam pelatihan tersebut peserta dibagi dalam tiga kelompok untuk melakukan simulasi. Kelompok pertama melakukan simulasi tentang seorang pemandu yang menjelaskan kepada beberapa turis asing tentang gambaran umun Negeri Rutong dengan segala kekayaan alam.
“Kelompok kedua menjelaskan tentang proses pengolahan Sagu (Metroxylon sagu) sampai menjadi produk turunannya. Kelompok ketiga menjelaskan tentang proses pembuatan arak Tomi-tomi (Flacourtia inermis, Roxb) berserta turunannya”, tandasnya
Antusiasme peserta sangat terlihat ketika pelatihan berlangsung. Menurut mereka pelatihan bahasa Inggris seperti inilah yang sudah diharapkan sejak lama, karena seringkali para turis mancanegara mengunjungi Negeri Rutong tetapi warga lokal belum terlalu fasih dalam menjelaskan produk mereka.

“Ketika acara- acara di Negeri Rutong yang dihadari oleh turis internasional, para pelaku UMKM atau para ibu-ibu merasa sangat sulit ketika kami harus menjelaskan bagaimana pengolahan Sagu, bagaimana pembuatan wine Tomi-Tomi dan turunannya kepada para turis”, ujar Ibu Nonce salah satu peserta yang hadir saat itu.
Baginya, dengan pelatihan bahasa Inggris dengan menggunakan metode yang dilakukan oleh tim Pengabdi Polnam, mereka menjadi lebih percaya diri ketika nanti berhadapan dengan turis mancanegara yang datang dan berkunjung di Negeri Rutong.
“Saya berharap kegiatan seperti ini hendaknya terus berlangsung, karena kami tetap membutuhkan pendampingan”, pungkasnya.
Setelah pelatihan ini berlangsung, setiap peserta diberikan sertifikat dan akan dilanjutkan dengan proses monitoring tentang bagaimana para peserta pelatihan mengunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.