Berita & Topik

Perempuan Petani Merespon Perubahan Iklim

Rutong.id-"Petani harus memahami soal perubahan iklim yang terjadi, sehingga tidak memberi dampak negatif bagi penghidupan sehari-hari yang bergantung pada pertanian." Hal itu disampaikan Raja Negeri Rutong, Reza Valdo Maspaitella, saat membuka acara Focus Discussion Group di Gedung Muhabet Rutong, 5 Juli 2024.

FGD bertajuk, Partisipasi Perempuan dalam Menghadapi Dampak Perubahan Iklim pada Pulau-pulau Kecil di Maluku, dilaksanakan oleh Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan Indonesia (APIKI) Region Maluku, dan Yayasan Penguatan Lingkar Belajar Komunitas Lokal (PIKUL) bekerja sama dengan Pemerintah Negeri Rutong. Rencana kerja sama penelitian ini akan berlangsung selama empat hari.

Ketua APIKI Region Maluku, Dr. Ir. Fransina Latumahina, S.Hut., MP. pada kesempatan diskusi menyampaikan bahwa "penelitian kali ini ingin melihat sejauh mana dampak perubahan iklim terhadap aktifitas perempuan. Tidak kalah penting, apakah pengetahuan masyarakat yang dikenal dengan Nanaku masih dapat digunakan di tengah perubahan itu."

Ketua tim peneliti Prof. Dr. Ir. Gun Mardiatmoko, MP., pada sesi diskusi kelompok berusaha menggali pengetahuan peserta sehubungan dengan respon mereka terhadap perubahan cuaca.

Salah satu peserta sekaligus Kewang Darat, Anton Lessy menyampaikan bahwa, "perubahan iklim berdampak pada perubahan hasil tanaman, karena ada serangan penyakit yang membuat tanaman tidak dapat berbuah, atau buah berguguran saat baru muncul."

Kegiatan penelitian ini diharapkan bisa menghasilkan pengetahuan baru tentang daya tahan perempuan atas respon terhadap perubahan iklim. Output penelitian ini akan diterbitkan menjadi buku yang bisa diakses publik. Sehingga pengetahuan yang diperoleh dari masyarakat dapat menjadi kekayaan bersama.***