Berita & Topik

Tuan Rumah Puncak Qris Jelajah Nusantara 2024, Rutong Berdayakan UKM Leitisel Lewat Transaksi Qris

Ambon,moluccastimes.id-Negeri Rutong Kecamatan Leitimur Selatan (Leitisel) menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan Nasional Bank Indonesia (BI) Qris Jelajah Nusantara 2024 di Maluku.

“Puncak acara Qris Jelajah Nusantara 2024 ini dilakukan di Negeri Rutong dengan mempertimbangkan bahwa Negeri Rutong merupakan negeri digital pertama di Maluku yang dicanangkan tahun 2021 kemudian pada akhir 2022 diluncurkan aplikasi rutong.id yang memuat pembayaran secara digital. Karenanya bulan Mei 2024 kemarin, Rutong kembali ditetapkan sebagai negeri pertama pelaksanaan pembayaran secara digital atau Qris,” ungkap Kepala Pemerintah Negeri Rutong, Reza V. Maspaitella disela kegiatan, Sabtu 13 Juli 2024.

Lelaki penuh inovasi itu menambahkan, terkait kegiatan tersebut, BI melakukan sosialisasi program Qris bagi negeri adat di kawasan Leitisel dan terpusat di Negeri Rutong.

Sebelumnya BI, tambahnya, telah membagikan voucher belanja kepada masyarakat untuk mengisi dompet elektronik, sehingga hari ini dapat bertransaksi non tunai.

“Kita siapkan sejumlah UKM dari seluruh negeri adat di Leitisel ini untuk menjual produk yang dihasilkan oleh masing-masing. Mekanisme belanja menggunakan Qris. Dengan demikian masyarakat dibiasakan menggunakan alat pembayaran digital atau non tunai,” timpalnya.

Pria bergelar Upu Latu Lopurisa Uritalai menjelaskan, UKM yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut merupakan embrio dari program pembinaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat Leitimur Selatan.

“UKM yang terbentuk adalah binaan dari Majelis Latupati Kota Ambon bersama GPM Klasis Ambon Timur yang dinamakan Kelas Tumbuh Bersama. Dalam waktu tiga bulan proses pembelajaran, sudah menghasilkan 14 produk olahan dari negeri adat di Leitisel, diantaranya minyak VCO, Teh Daun Kelor, berbagai macam Wine, penganan kue kering berbahan dasar kearifan lokal masing-masing negeri adat,” jelasnya.

Menurut motivator yang cerdas ini, selama 2 tahun program pemberdayaan akan dilakukan sekaligus mengevaluasi perkembangan yang terjadi.

“Kita akan mengevaluasi apa manfaat serta dampak maupun kekurangan dari program pembinaan dan pemberdayaan tersebut. Sehingga diharapkan dalam tiga bulan pertama sudah terlihat negeri adat mana yang berprogres untuk selanjutnya dituntun untuk pengembangan yang lebih spesifik lagi,” terangnya.

Sementara itu, bermacam-macam produk yang dihasilkan oleh Negeri Rutong.

“Mulai dari jus tomi-tomi, jus nenas, wine tomi-tomi, wine nenas, wine kecombrang, wine pisang tongka langit, wine sirsak. Kemudian sagu berupa tepung sagu yang diolah menjadi mie sagu serta berbagai penganan atau kue kering. Bahkan untuk kecantikan juga dihasilkan serum wajah dan body lotion berbahan dasar kulit manggis,” rincinya.

Tahun 2024, lanjut Maspaitella, Latupati Kota Ambon mencanangkan percepatan pembangunan Leitisel berbasis kawasan.

“Sehingga diharapkan bukan saja Rutong tetapi secara bersama menumbuhkembangkan kawasan negeri adat lewat pengembangan potensi wisata, sumber daya alam, kelautan hingga industri olahan. Masyarakat dilatih menjadi wirausaha yang kedepan mampu meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga maupun negeri masing-masing,” tandas pria yang juga Latupati Kota Ambon itu.

Satu kerinduannya, lewat Kelas Tumbuh Bersama, Rutong dapat menjadi saluran berkat bagi negeri adat di Kota Ambon terkhususnya di Leitisel.(MT-01) 



Sumber : https://www.moluccastimes.id